Kubu Raya (iainptk.ac.id) — Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-16 resmi ditutup dalam suasana hangat dan penuh keakraban pada Kamis malam (11/9/2025) di Aula Praja Utama Kantor Bupati Kubu Raya. Penutupan ini dihadiri para tokoh pendidikan dan peserta KAIB dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Jerman yang sejak awal terlibat aktif dalam forum internasional ini.

Rangkaian acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam dengan penuh khidmat.

Dalam suasana khidmat, Ketua Panitia KAIB XVI, Eka Hendry AR, S.Ag., S.Pd., M.Si., menyampaikan laporan pelaksanaan tiga hari konferensi yang mencakup pembukaan di Pendopo Gubernur Kalimantan Barat, Jamuan Makan Malam bersama Wakil Menteri Agama RI dan Gubernur Kalimantan Barat, seminar internasional, ucap perdana, panel paralel, ramah tamah di Rumah Walikota Pontianak, hingga wisata susur Sungai Kapuas.

“Kami menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan KAIB ke-16, terima kasih juga kami sampaikan kepada peserta dari seluruh negara sahabat atas partisipasi dan antusiasme selama kegiatan berlangsung,” ungkap Eka Hendry.

Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, S.Ag., M.A., dalam sambutannya mengumumkan hasil musyawarah bersama Mitra KAIB bahwa UIN Palangkaraya ditetapkan sebagai tuan rumah KAIB ke-17 tahun 2026. Tahun depan, forum ini akan menambahkan program baru seperti student mobility, research camp, serta musabaqah Al-Qur’an yang melibatkan mahasiswa sebagai generasi pewaris penyelenggara KAIB.

“Kita ingin mahasiswa turut mengambil peran agar KAIB tetap hidup dan berkembang, bukan hanya sebagai forum akademik, tetapi juga sebagai ruang warisan ukhuwah,” tegas Rektor.

Ucapan terima kasih pun diberikan kepada seluruh panitia yang telah bekerja siang malam demi kelancaran acara dan juga kepada seluruh pihak yang mendukung acara ini. Rektor menyebut, meskipun melelahkan, seluruh kegiatan meninggalkan kesan mendalam bagi peserta, terutama tamu dari luar negeri.

Sementara itu, Rektor UiTM Cawangan Sarawak, Prof. Dr. Firdaus Abdullah, berharap agar resolusi KAIB XVI mampu memberikan dampak nyata di bidang pendidikan, riset, dan kolaborasi internasional.

Suasana penutupan semakin semarak dengan persembahan tarian tradisional Kalimantan Barat serta jamuan makan malam dengan sajian khas Melayu.

Tiba pada puncak acara, penutupan secara resmi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Arskal Salim, M.Ag. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi tinggi kepada IAIN Pontianak selaku tuan rumah.

“KAIB bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga ruang budaya, pengalaman, dan kolaborasi nyata untuk memajukan pendidikan.” ujarnya.

Prof. Arskal juga menekankan pentingnya internasionalisasi pendidikan Islam sebagai bagian dari prioritas Kementerian Agama. Menurutnya, KAIB merupakan forum unik yang jarang ditemui, di mana negara-negara tetangga dapat duduk bersama membentangkan gagasan demi peradaban.

Penutupan ini diakhiri sesi foto bersama dan pemutaran recap video selama 3 hari berkegiatan, dengan berakhirnya KAIB ke-16, Pontianak dan Kubu Raya meninggalkan jejak sejarah sebagai bagian dari tuan rumah forum akademik dan budaya lintas negara, sementara estafet berikutnya siap dilanjutkan oleh UIN Palangka Raya pada tahun 2026.

Penulis : Fitria

Editor : Bambang

Link Berita:

Meriah dan Berkesan, KAIB XVI Sukses Berkat Dukungan Semua Pihak